Berita  

Krisis Kemanusiaan di Pulau Enggano: Puan Maharani Desak Pemerintah Bertindak Cepat

Pelabuhan Pulau Baii yang mengalami pendangkalan, membuat aktivitas pelayaran dan distribusi logistik lumpuh total di Pulau Enggano, Bengkulu.

Enggano, JejakRaflesia.com – Pulau Enggano di Bengkulu menghadapi kondisi darurat akibat pendangkalan alur Pelabuhan Pulau Baii yang telah berlangsung sejak Maret 2025. Ketua DPR RI Puan Maharani angkat bicara, menyoroti dampak serius krisis kemanusiaan ini. Kapal-kapal layanan laut sudah tidak dapat bersandar, sehingga penumpang harus turun di tengah laut, sementara pengiriman logistik ke pulau terluar ini turut terhenti.

Situasi tersebut meninggalkan sekitar 4.000 warga Enggano dalam kesulitan ekstrem. Stok pangan mereka semakin menipis, hasil bumi tidak lagi bisa dijual, dan akses terhadap layanan kesehatan juga hampir terputus sepenuhnya. Menurut Puan Maharani, ini bukan sekadar permasalahan teknis, melainkan kegagalan negara dalam memberikan dukungan yang semestinya pada wilayah perbatasan strategis Indonesia.

Puan mengecam lambannya reaksi pemerintah pusat, terutama Kementerian Perhubungan, yang hingga kini belum memberikan solusi konkret. Ia mendesak agar kapal logistik dan layanan penumpang mulai dikirimkan secara rutin ke Pulau Enggano, serta meminta percepatan penanganan pendangkalan pelabuhan yang menjadi akar persoalan.

Sebagai wakil rakyat, Puan juga menggarisbawahi bahwa negara memiliki kewajiban konstitusional untuk melindungi seluruh warganya, termasuk mereka yang tinggal di kawasan terluar Indonesia. Ia bertekad akan terus mengawal isu ini melalui DPR RI agar nasib Pulau Enggano tidak terus terabaikan dan masyarakat di sana dapat kembali menjalani kehidupan secara layak.

Krisis ini menjadi tantangan besar bagi pemerintah untuk bertindak lebih responsif dan memastikan bahwa wilayah-wilayah terluar Indonesia mendapat perlakuan yang adil sesuai dengan amanat negara.

Exit mobile version