Bengkulu, JejakRaflesia.com – Sebanyak 12 siswa SMAN 5 Kota Bengkulu menunjukkan tekad luar biasa dengan tetap belajar mandiri di perpustakaan sekolah setelah diberhentikan secara sepihak, Rabu (24/9/2025). Tanpa kehadiran guru atau fasilitas belajar formal, mereka memilih bertahan demi pendidikan.
“Anak-anak tidak ingin dipindahkan ke sekolah lain. Mereka hari ini belajar sendiri di perpustakaan, tanpa adanya bantuan dari guru,” ungkap salah satu wali murid dengan penuh rasa pilu.
Sang wali murid juga mengungkapkan bahwa pertemuan dengan Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan, sehari sebelumnya belum menghasilkan solusi yang memuaskan bagi para siswa dan orangtua.
“Pak Gubernur meminta kami pindah sementara sampai proses pemeriksaan Inspektorat dan Kejaksaan selesai. Tapi anak-anak menolak. Mereka pulang dengan tangisan setelah bertemu Pak Gub,” tambahnya.
Meskipun desakan untuk pindah terus disuarakan, semangat mereka tak surut. Para siswa bersikeras untuk tetap belajar di SMAN 5, meski harus menggunakan ruang kantin atau perpustakaan sebagai tempat belajar alternatif.
“Anak-anak tetap belajar mandiri meski tanpa guru. Hati kami sebagai orangtua hancur melihat perjuangan mereka,” lanjut sang wali murid. Tak berhenti di situ, para wali murid kini berupaya membawa perkara ini ke tingkat nasional dengan mendatangi langsung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
“Kami akan memperjuangkan hak anak-anak hingga ke Kemendikbud,” ujar salah satu orangtua dengan penuh tekad. “Sulit rasanya melihat mereka menangis tetapi tetap diminta keluar dari sekolah.”
Dalam pertemuan sebelumnya, Gubernur Helmi Hasan menekankan bahwa pendidikan adalah hak utama yang tidak boleh dikorbankan. Dirinya menyarankan para siswa untuk sementara dipindahkan ke sekolah terdekat sembari menunggu hasil investigasi.
“Anak-anak tidak boleh terabaikan hak pendidikannya. Mereka bisa kembali ke SMAN 5 setelah penyelidikan selesai,” tegas gubernur. Ia pun menegaskan bahwa proses hukum terhadap kekacauan penerimaan siswa sedang berlangsung.
“Inspektorat dan Kejaksaan kini mendalami masalah ini. Kepala Dinas Pendidikan telah dipanggil untuk memberikan keterangan atas kegaduhan yang terjadi di SMAN 5,” ungkap Gubernur Helmi Hasan.
Dengan semangat yang tak tergoyahkan, perjuangan para siswa SMAN 5 Bengkulu menjadi cerminan betapa pentingnya akses pendidikan bagi generasi muda. Ini adalah cerita inspiratif tentang keberanian mempertahankan hak di tengah kesulitan yang melanda.(**)